Minggu, 18 Juli 2010

My Wedding (Part I)

Duuh … dah lama nggak ngeblog, kangeeeen … banget rasanya. Banyak alasan yang membuatku (dulu) tak bisa sering-sering posting di blog. Alasan utama dan paling klasiknya adalah : SIBUK!!! Hehehe …
Anyway, sambil dengerin Justin Bieber yang punya suara manis ini, aku akan berbagi salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup. Ya, momen itu adalah pernikahanku. Mitsaqan ghaliza yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2010 tepat pukul 07.30 WIB pagi.

Awal tahun 2010 aku sama sekali tak pernah mengira akan menikah dalam pertengahan tahun ini. Aku sering membuat berbagai rencana jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek untuk kehidupanku. Meski bukan orang yang sangat teratur, tapi aku ingin hidup aku fokus.
Subhanallah, inilah kebesaran Allah SWT. Manusia hanya bisa berencana, Allah SWT yang memiliki kekuasaan untuk melaksanakan atau menggugurkan rencana itu. Aku memang berencana untuk menikah, tapi tidak tahun ini. Rencana aku untuk menikah adalah (minimal) tahun 2013, saat usia aku sudah menginjak angka 27 tahun. Aku memang tidak memiliki keinginan untuk menikah muda. Biasa, karena jiwa egoisku masih sangat tinggi jadi aku ingin memuaskan dulu masa-masa hura-hura pas single time.
Ternyata Allah SWT. berkehendak lain. Tanggal 27 Januari 2010 aku berkenalan dengan seorang laki-laki muda, tampan, baik hati (ceile …) bernama Andik Nur Yuridian. Tak perlu dijelaskan panjang kali lebar kali tinggi gimana proses perkenalanku dengannya. Pokoknya dia tahu aku pertama kali saat kami berdua menghadiri suatu pengajian Ahad pagi di suatu tempat. Nah, ternyata pengajian bisa juga untuk ajang cari jodoh, kan? Hehehe …
Cerita berlanjut! Tak perlu waktu lama untuk aku mengiyakan lamaran dia atasku. Akhirnya dia resmi mengkhitbahku tanggal 27 Februari 2010. Malam hari sekitar jam setengah delapan dia dengan rombongan keluarganya datang ke rumah. Tanda pengkhitbahku adalah sebentuk cincin yang (kelak) menjadi cincin pernikahanku juga.

Ini pemasangan cincin tunangan oleh Ibu Mertua

Duduk bareng calon suami habis pasang cincin

Dua besan bersanding (Ibu Kandung & Ibu Mertua)

Maem bersama habis acara

Me & My Mom (mirip ndak??)


Eng…ing…eng… habis lamaran langsung deh, dihitung tanggal nikahnya. Ada yang lucu sodara-sodara. Berhubung kita pake adat Jawa, harusnya kan, ngitung tanggal nikahan itu berdasar weton. Tapi tidak buat kami berdua, pasangan suami-istri yang cantik-tampan ini. Kita justru ngitung tanggal nikahan berdasarkan hari libur sekolah. Alasannya simpel banget, biar nanti banyak undangan yang datang. Hahaha …
Akhirnya 2 keluarga sepakatan tanggal pernikahan adalah 3 Juli 2010 pukul 09.00 WIB. 2 minggu sebelum hari H ada prosesi pingitan. Tak terbayangkan sodara-sodara gimana rindunya hati ini pada sang kekasih. Biasa ketemu hampir setiap hari, tahu-tahu langsung off 2 minggu penuh. Saat-saat seperti itu, aku benar-benar merasakan manfaat dari kecanggihan teknologi. Jadi, meski dipingit pacaran tetap jalan terus. Hehe … Thanks to handphone and internet.
Kata orang, banyak kejadian yang akan membuat pasangan calon pengantin menjadi gonjang-ganjing sebelum akad nikah. Hal itu juga terjadi padaku. Soal-soal sepele sangat berpotensi menjadi musibah besar menjelang akad nikah karena hati yang (tiba-tiba) menjadi sensitif. Misalin aja nih, ya, hanya soal warna kerudung pengantin saja sudah bisa membuat banyak orang salah paham dan marah-marah ndak karuan.
Untunglah hal itu tak berlarut-larut. Memang butuh kesabaran tingkat tinggi menjelang hari pernikahan. Yang terpenting, semua persoalan kecil jadi besar itu serasa tak ada artinya saat mitsaqon ghaliza terjadi, perjanjian maha hebat antara 2 manusia untuk mengucap ijab qabul dengan saksi terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia, Allah SWT dan para malaikat. Beneran deh, setelah ijab qabul selesai dilaksanakan, hanya takbir dan tahmid yang mampu kuucapkan. Berarti sekarang aku resmi jadi Nyonya Andik Nur Yuridian. Itu artinya aku harus bermetamorfosa dari lajang slebor menjadi wanita dewasa yang sholehah.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Post Back to Top