Jumat, 25 Desember 2009

Merawat Batik


Friends, bangga dong, ya, dengan salah satu warisan budaya bangsa kita yang akhirnya diakui oleh dunia internasional? Yup! Bener banget! Batik adalah salah satu warisan budaya yang bisa bertahan sampai era modern sekarang ini. Dari zaman baheula sampai globalisasi merajalela, batik memang nggak ada matinya.
Batik juga sangat dinamis. Dia selalu mengikuti perkembangan zaman namun tetap mempertahankan karakter aslinya. Itulah kehebatan batik. Mulai dari motif sampai desain fashion-nya terus berkembang penuh inovasi dan kreativitas. Bahkan, batik bisa di-combine dengan beraneka busana khas beberapa negara, loh. Tengok saja Jepang yang berhasil “mengawinkan” batik dan kimono hingga menjadi sebuah busana yang sangat cantik, feminin, dan berkelas.
So, untuk mempertahankan kecantikan batik agar tak usang bin kusam termakan waktu, perlu pintar-pintar memilih cara merawatnya, nih. Ini karena kain batik memang berbeda dengan kain biasa. Karena itu, perawatan khusus mutlak diperlukan, apalagi untuk kain batik tulis. Perawatan khusus itu diperlukan agar kain tidak mudah robek dan warnanya tidak mudah pudar.
Berikut ini tips merawat batik agar tidak cepat rusak :
• Hindari mencuci batik menggunakan sabun deterjen. Sebaiknya cuci batik menggunakan sabun khusus yang dijual di toko-toko batik. Bila tidak ada, pakailah sampo rambut untuk mencucinya. Caranya, larutkan dulu sampo hingga tidak ada lagi bagian yang mengental. Setelah itu, celupkan kain batik ke dalam larutan tersebut.
• Jangan memeras kain batik sebelum menjemurnya. Sebaiknya, tarik secara perlahan bagian tepi kain supaya serat kain kembali seperti semula.
• Jangan mencuci batik menggunakan mesin cuci, apalagi menggosoknya dengan sikat. Sebab, cara seperti itu akan membuat kain batik cepat rusak.
• Jangan menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung. Jemur kain batik di tempat teduh, atau bila perlu hanya diangin-anginkan saja.
• Jangan menyetrika kain batik secara langsung. Tapi, sebaiknya alasi dengan kain lain.
• Saat menyimpannya di lemari, jangan menggunakan pewangi seperti kapur barus. Tapi, gunakan akar-akaran (akar wangi).
Nah friends, mudah bukan cara merawat batik? Memang sih, butuh ketelatenan untuk melakukannya. Tapi, demi mempertahankan kecantikan batik yang tidak ada duanya, perawatan khusus yang dilakukan setimpal dengan hasilnya, kok. 

0 komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top