Rabu, 13 Januari 2010

Christopher Paolini, Sang Kreator Eragon


Bagi pecinta buku, pasti sudah tak asing dengan novel Eragon karangan Christopher Paolini, kan? Nah, di Tokoh kali ini, aku akan membahas tentang kesuksesan Christopher Paolini. Semoga dapat menjadi motivasi Sahabat Hijau untuk pantang menyerah dalam berusaha.
“The 21st Century JRR. Tolkien”. Begitu julukan yang diberikan oleh para kritikus buku untuk Christopher Paolini, cowok berusia 24 tahun asal Amerika ini. Chris disebut-sebut sebagai the next JRR. Tolkien, penulis trilogi The Lord of The Rings yang tersohor itu, karena sukses meluncurkan novel fantasi yang berjudul Eragon, pada pertengahan tahun 2004 silam (waktu itu umurnya baru 19 tahun). Mmm … memangnya seberapa hebat sih, pengarang muda ini sampai-sampai namanya disejajarkan dengan pengarang lengendaris JRR. Tolkien?
Kalau pengen tahu sehebat apa cowok ini, kita harus baca bukunya yang bercerita tentang kehidupan seorang cowok bernama Eragon, yang bersama naga peliharaannya berusaha membalas dendam atas kematian pamannya yang dibunuh oleh raja yang jahat. Dan, nggak cuma menulis cerita, Chris juga menggambar sendiri peta Alagaesia, kerajaan tempat tinggal Eragon. Hal yang sama yang juga dilakukan Tolkien dalam trilogi The Lord of The Rings, dengan mengarang sendiri peta dan bahasanya. Anyway, Eragon ini juga sudah difilmkan juga, loh. OST-nya khusus dibawakan oleh Avril Lavigne – my fave singer!
Eragon mulai ditulis Christopher saat masih berumur 15 tahun. Ide hebat menulis buku ini muncul karena ia suka banget membaca novel-novel fantasi dan science fiction, kayak Jeremy Tatcher, Dragon Hatcher, dan Lord of The Rings. Dari situ, ia jadi terinspirasi untuk menulis novel fantasi, yang ia bakal suka kalau membacanya. Akhirnya, bukunya ini selesai dalam waktu dua tahun. Untungnya, orang tua Chris punya perusahaan penerbitan buku kecil, dan mereka menghabiskan seluruh uang tabungan mereka untuk membiayai pembuatan buku hebat ini.
Keluarga Paolini benar-benar berusaha keras untuk mengedarkan Eragon, sampai mereka pun berkeliling Amerika untuk mempromosikan buku ini selama setahun. Usaha ini nggak sia-sia, dan buku ini langsung punya banyak penggemar dan laku 10 ribu copies. Nggak disangka-sangka, buku ini juga dibaca oleh seorang pengarang terkenal di Amerika, yang langsung merekomendasikan Eragon ke pemilik penerbitan buku Knoft, yang kemudian mengontrak Chris untuk trilogi Inheritance, yang bercerita tentang kehidupan Eragon.
Sekarang, Chris menjadi salah satu pria muda paling sukses di Amerika. Eragon terjual lebih dari 500 ribu copies di Amerika aja (pada tahun 2004), dan jadi nomor satu di daftar New York Times Children’s Book Best Seller (per bulan Januari 2004) mengalahkan semua seri buku Harry Potter! Wow, hebat banget, ya!
So, kesuksesan Christopher Paolini didapat dari hasil perjuangan keras dan semangat pantang menyerah yang dimilikinya. So nice!

0 komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top